Halaman

Selamat Datang di U.S.E. Blog...Media Bertukar Saran dan Pendapat

Rabu, 02 Maret 2011

UJI BEDA RERATA PENGARUH PERLAKUAN

UJI BEDA RERATA PENGARUH PERLAKUAN 
(BNT,BNJ & WILAYAH BERGANDA DUNCAN) 
uji beda rerata perlakuan merupakan rangkaian pengujian dalam rangka penarikan suatu kesimpulan dari penelitian  eksperimen yang dilakukan, sehingga tidak bisa  dipisahkan dengan pengujian yang telah mendahuluinya, dalam hal ini Uji F.  Terdapat banyak cara untuk membandingkan rerata perlakuan yang diuji dalam suatu percobaan, akan tetapi perlu diperhatikan ketepatan kita menggunakan uji pembanding rerata perlakuan ini. 
Jika dalam uji F (anava)  kita fokus dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah perlakuan yang kita ujikan memberikan respon terhadap objek uji. Namun dalam  uji respon (ANAVA) ini tidak bisa memberikan inforgabusi  tetang perlakuan mana yang memberikan pengaruh terhadap objek uji.  Selain itu juga, jika tidak dilakukan uji rerata perlakuan dan hanya mengandalkan uji F, maka kita tidak bisa menentukan  perlakuan mana yang memberikan pengaruh  optimal.    
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengujian statistik rerata nilai tengah perlakuan  inilah yang menjadi sasaran kita atau tujuan akhir  dalam analisis untuk dapat mengungkap fakta sebenarnya  dari pelaksanaan prosedur penelitian dilapangan sehingga kita dapat menarik suatu kesimpulan dari hipotesis yang kita ujikan dengan analisis sidik ragam (ANAVA).  Perhatikan Gambar 1 berikut yang merupakan alur kerja analisis data dalam Rancangan Percobaan dan apa yang menjadi perbedaan dalam alur analisis tersebut, apa penjelasan anda ? 





Hasil Pengamatan

 Anava
(Uji F)

 Terima Hipotesis
Ho

 Terima Hipotesis Hi

Uji Rerata Nilai Tengah Perlakuan

KESIMPULAN /
REKOMENDASI
 




Gambar 1. Alur Kerja Analisis Sidik Ragam dan Uji Rerata Nilai Tengah Perlakuan
A.   Penyusunan Hipotesis  Dalam pengujian Rerata Nilai Tengah Perlakuan
Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban sementara dari suatu fakta yang  dibuat peneliti bersarkan pergabusalahan yang diteliti atau diamati, sehingga peneliti harus membuktikan kebenaran dari hipotesis yang disusunnya berdasakan kaidah penelitian ilmiah. 
Dalam pengujian rerata nilai tengah peneliti harus  menyusun suatu hipotesis sebagai langkah operasional dari suatu pembuktian kebenaran dari fakta atau data yang didapat dari analisis yang telah mendahuluinya.  Dalam pengujian taraf ini hipotesis umum yang lazim disusun adalah =
                                    Ho = μo = μi = …. μi = …. μn
Hi = Paling tidak ada satu μi ≠ μ lainnya     
Berdasarkan asumsi umum tersebut dapat diartikan bawa pada Hipotesis Ho dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan dari rerata perlakuan yang diujikan (μ1, μ2, μ3,… μn), Sedangkan  Hi  merupakan hipotesis tandingan yang di dapat artikan  ada perbedaan dari rerata perlakuan  yang diujikan, paling tidak ada satu  Rerata perlakuan yang berebeda dari perlakuan lainnya. 
Hasil pengujian nilai tengah berbeda memberikan implikasi pada  sejauh mana nilai tengah perlakuan ini memberikan respon dari perlakuan yang diujikan, untuk kasus ini dapat dilihat taraf signifikansi dari pengujian  untuk menentukan kesimpulan sebagai akhir dari analisis dimana hasil ini merupakan pencerminan dari data hasil penelitian di lapangan.
1.    Jika Ho di tolak (terima Hi) pada taraf uji 5% maka pengaruh  perlakuan yang dibandingkan berbeda nyata
2.    Jika Ho di tolak (terima Hi) pada taraf uji 1% maka pengaruh  perlakuan yang dibandingkan berbeda sangat nyata
3.    Jika Ho di terima  pada taraf uji 5% maka pengaruh  perlakuan yang dibandingkan tidak berbeda nyata
Sebagai contoh membuat hipotesis pengujian untuk rerata nilai tengah perlakuan adalah sebagai berikut =
Ho       =     Tidak ada perbedaan yang nyata dari nilai tengah perlakuan A, perlakuan   B dan  perlakuan  C.
Ho       =     Terdapat  perbedaan yang nyata dari nilai tengah perlakuan A, perlakuan   B dan  perlakuan  C.
Pengujian beda  Rerata nilai tengah perlakuan ini  pada dasarnya  ada dua jenis pembanding yang digunakan yaitu =
1.    Pembanding berpasangan berencana yaitu  Pasangan perlakuan tertentu yang dibandingkan ditentukan sebelum percobaan dimulai, mode uji yang digunakan  adalah uji kontras orthogonal  atau kontras polynomial 
2.    Pembanding berpasangan tidak berencana yaitu tidak ada pasangan perlakuan  yang ditentukan sebelumnya. Sebagai gantinya setiap pasangan rataan yang mungkin disusun  dibandingkan untuk menilai pasangan perlakuan yang berbeda nyata.
 Dalam pembahasan selanjutnya uji rerata perlakuan di gunakan adalah pembanding berpasangan tidak terencana dan untuk pembanding berencana akan di bahas dalam topik tersendiri.
 





B.     Hubungan Koefisien Keragaman (KK) dengan Jenis Uji Rerata Nilai Tengah Perlakuan

Satu analogi yang bisa menjadi telaah kita….  
“jika kita mengenakan baju
pastikan ukuran baju tersebut  sesuai dengan ukuran badan kita”
            Jika ukuran sesuai akan membuat nyaman yang memakai dan enak untuk pandang, begitu juga halnya dengan uji rerata perlakuan (uji lanjutan)  ini, jika kita tidak tepat dalam pemilihannya akibat salah prosedur maka hasil akhirnya akan bias atau tidak tepatnya kesimpulan  yang akan kita ambil, hal ini  berakibat fatal bagi pengguna rekomendasi kita.  Sebagai ilustrasi pada penggunaan dosis obat  dalam penanggulangan penyakit ikan.  Jika hasil penelitian tentang dosis obat tersebut salah  dan kita menggunakan rekomendasi yang salah tersebut, maka dampaknya bukan menyembuhkan tetapi bisa menimbulkan kematian bagi ikan. Untuk itu perlu rambu-rambu yang harus dipenuhi agar tidak bias kesimpulan akhir dalam pengujian  Rerata nilai tengahperlakuan ini,  yaitu sebagai berikut =
1.    Jika koefisien keragaman  besar  (minimal 10% pada kondisi homogen atau minimal 20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji wilayah ganda Duncan, karena uji dapat dikatakan yang paling teliti.
2.    Jika koefisien keragaman  sedang (antara  5 - 10% pada kondisi homogen atau minimal 10 - 20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji BNT (beda nyata terkecil)  karena uji dapat dikatakan juga berketelitian sedang.  
3.    Jika koefisien keragaman  kecil  (maksimal  5 % pada kondisi homogen atau minimal 10% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji BNJ (beda nyata jujur)  karena uji ini tergolong kurang teliti 
C.    Jenis Uji Rerata Nilai Tengah Perlakuan
              Pada bahan kuliah  ini Uji Rerata Nilai Tengah Perlakuan yang akan dipelajari adalah yang berhubungan dengan nilai KK yaitu uji BNT, BNJ dan Wilayah Ganda Duncan.
1.   Uji BNT (Beda Nyata Terkecil)
Uji BNT, salah satu jenis uji yang menggunakan galat baku rerata deviasi (S  ) . Dengan persamaan umum adalah sebagai berikut =
S  =
Keterangan =

S        =   Nilai Galat baku rerata deviasi
KTG    =   Nilai Kuadrat Tengah Galat  
n          =   Jumlah ulangan

Maka Nilai BNT =    adalah hasil kali antara nilai t tabel pada taraf α dan n dengan derajat bebas galat dengan galat baku rerata deviasi.  

BNT   =  tα   . S
Teladan  I.
Perhatikan Tabel hasil analisis varian  dari 3 perlakuan dan 3 ulangan berikut ini
Ulangan
Perlakuan
Total
rerata
I
II
III
1
43.01
94.98
93.97
231.96
77.32
2
44.98
94.02
94.97
233.97
77.99
3
48.01
93.98
91.39
233.38
77.79333
Jumlah
136
282.98
280.33
699.31
233.1033
Rerata
45.33333
94.32667
93.44333
233.1033
77.70111

Tabel Anava RAL 3 perlakuan dan 3 ulangan
Sumber Keragaman
db
JK
 KT
F hitung
5%
1%
Perlakuan
2
4715.699
2357.85
701.9986
4.07
7.59
Galat
6
20.1526
3.358767

Total
8
4735.852

Berbeda sangat nyata 1%
KK = 2,35%

Dengan memperhatikan hasil anava di atas, dapat   dilakukan perhitungan uji beda rerata nilai tengah dengan Uji BNT dengan langkah  kerja sebagai berikut .
Langkah 1.    Hitung perbedaan rerata antara perlakuan ke I  dan ke j.
dij =  -
di mana Xi dan Xj )adalah rerata perlakuan ke i dan ke j.
Urutkan nilai tengah perlakuan dari  tertinggi ke tingkat terendah 
Untuk memudahkan dapat di buat dalam tabel bantu analisis
Perlakuan
 Rerata Nilai Tengah
Selisih/Perbedaan  Rerata
B
94.32667
   B
C
93.44333
0,883              C
A
45.33333
48,99            48,11              A

Langkah 2.    Hitung nilai BNT pada taraf nyata α dan n galat dengan melihat daftar nilai baku t- studen pada taraf uji  sebagai berikut =
-       Nilai  t 0,05 (db galat 6) = 2,447 
-       Nilai  t 0,01 (db galat 6) = 3,707    (nilai  t Lihat Lampiran 1)

Langkah 3     HItung nilai S  (Galat baku rerata deviasi)
                        S       =       = 1,496
= 1,496
Langkah 4.    Hitung Perkalian nilai t dengan nilai S
BNT (5%)      =    tα  . S
                        =     2,477 . 1,496
                        =     3,706

BNT (1%)      =    tα  . S
                        =     3,707 . 1,496
                        =     5,547

Langkah 5.    Bandingkan nilai BNT  pada langkah 4 dengan  selisih rerata nilai tengah perlakuan pada langkah 1, dan beri tanda asterisks (l*) pada nilai selisih yang lebih besar dari nilai BNT, dalam perhitungan  ini nilai 48,99 dan 48,11.
Nilai BNT 5%
3,706
Nilai BNT 1%
5,547
Perlakuan
 Rerata Nilai Tengah
Selisih/Perbedaan  Rerata
B
94.32667
      B
C
93.44333
    0,88              C
A
45.33333
48,99**         48,11**           A
*    Berbeda nyata    
**   Berbeda sangat nyata





Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa =
-     Pasangan B & C        =   Perlakuan B tidak berbeda nyata dengan C

-     Pasangan B & A        =   Perlakuan B berbeda sangat nyata dengan A

-     Pasangan C & A        =   Perlakuan C berbeda sangat nyata dengan A

2.  Uji BNJ (Beda Nyata Jujur)
 Uji BNJ menggunakan jalur galat baku rerata umum (S ) dalam perhitungannya dengan persamaan (S ) adalah sebagai berikut =
(S )   =
Keterangan =

S        =   Nilai Galat baku rerata umum
KTG    =   Nilai Kuadrat Tengah Galat 
n          =   Jumlah ulangan

Maka Nilai BNJ adalah =

BNJα        =   Qα (p,v) . S

Dimana = Nilai Qα (p,v) = Nilai Q pada taraf uji α, jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat v.   (nilai Q lihat Lampiran 2)



Teladan II.
Gunakan data pada Teladan I.
Dengan memperhatikan hasil anava teladan I, dapat   dilakukan perhitungan uji beda rerata nilai tengah dengan Uji BNJ dengan langkah  kerja sebagai berikut .
Langkah 1.    Hitung perbedaan rerata antara perlakuan ke I  dan ke j.
dij =  -
di mana Xi dan Xj )adalah rerata perlakuan ke i dan ke j.
Urutkan nilai tengah perlakuan dari  tertinggi ke tingkat terendah 
Untuk memudahkan dapat di buat dalam tabel bantu analisis
Perlakuan
 Rerata Nilai Tengah
Selisih/Perbedaan  Rerata
B
94.32667
   B
C
93.44333
0,883              C
A
45.33333
48,99            48,11              A

Langkah 2.    Hitung nilai BNJ pada taraf Q pada taraf uji α, jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat v.    
-       Nilai  Q 0,05 (jumlah perlakuan 3 db galat 6) =  4,84
-       Nilai  Q 0,01 (jumlah perlakuan 3 db galat 6) =  6,33
(nilai  Q Lihat Lampiran 2)

Langkah 3.    Hitung nilai S   (Galat baku rerata umum )
                        S       =       =  1,058
Langkah 4.    Hitung Perkalian nilai Q dengan nilai  S
BNJ (5%)       =    .  S
                        =     4,84 . 1,058
                        =     5,12

BNJ  (1%)      =    .  S
                        =     6,33 . 1,058
                        =     6,69

Langkah 5.    Bandingkan nilai BNJ pada langkah 4 dengan  selisih rerata nilai tengah perlakuan pada langkah 1, dan beri tanda asterisks (l*) pada nilai selisih yang lebih besar dari nilai BNT, dalam perhitungan  ini nilai 48,99 dan 48,11.
Nilai BNJ  5%
5,12
Nilai BNJ 1%
6,69
Perlakuan
 Rerata Nilai Tengah
Selisih/Perbedaan  Rerata
B
94.32667
      B
C
93.44333
    0,88              C
A
45.33333
48,99**         48,11**           A
*    Berbeda nyata    
**   Berbeda sangat nyata


Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa =
-     Pasangan B & C        =   Perlakuan B tidak berbeda nyata dengan C

-     Pasangan B & A        =   Perlakuan B berbeda sangat nyata dengan A

-     Pasangan C & A        =   Perlakuan C berbeda sangat nyata dengan A

3.  Uji Wilayah Ganda Duncan
Untuk percobaan yang memerlukan penilaian seluru pasangan perlakuan yang mungkin, uji BNT biasanya tidak sesuai, hal ini terutama bila jumlah perlakuan besar.  Hal ini terjadi karena jumlah rerata perlakuan bertambah dengan cepat seiring dengan bertambahnya perlakuan, sebagai contah  jika kita menggunakan 5 perlakuan  maka terdapat sepuluh pasangan yang mungkin di ujikan.  Bagai mana dengan 10 perlakuan berapa sangan yang di ujikan ?.  sehingga berakibat akan terjadi peluang “kebetulan berbedanyata” dari rerata perlakuan  yang di ujikan jika menggunakan BNT.
Uji WILAYAH GANDA DUNCAN (UJGD),  dalam materi ajar ini digunakan untuk ulangan yang sama dalam rancangan acak lengkap.  Hampir sama dengan cara menghitung uji BNT dengan memperhatikan S  dari pasangan dan perlakuan yang dibandingkan .
Langkah perhitungan UJGD, untuk membandingkan seluruh rerata  pasangan perlakuan untuk menguji tiga perlakuan dari penelitian pengaruh   persentase pemberian pakan  pelet PRIMA (A = 5%, B = 7% dan C = 9%) terhadap pertumbuhan ikan Patin.  Didapat data penelitian pertumbuhan relatif (%) sebagai berikut =
Data Pertumbuhan Relatif (%) Ikan Patin
data dibangkitkan dari Excel
Ulangan
Perlakuan
Total
rerata
A
B
C
1
38
20.08
15
73.08
24.36
2
35
20.02
20.42
75.44
25.14667
3
45
31.19
25.52
101.71
33.90333
Jumlah
118
71.29
60.94
250.23
83.41
Rerata
39.33333
23.76333
20.31333
83.41
27.80333

Hasil ANAVA Data Pertumbuhan Relatif (%) Ikan Patin
data dibangkitkan dari Excel


SK
db
JK
 KT
F hitung
F TABEL
5%
1%
Perlakuan
2
616.0878
308.0439
9.689261
4.07
7,59
Galat
6
190.7538
31.7923


Total
8
806.8416



KK 20,27%

Selanjunya untuk melakukan UJGD lakukan tahapan berikut ini =
Langkah 1.  Peringkatkan data seluruh  Rerata nilai tengah perlakuan sesuai  dengan keperluan analisis apakah menurun atau naik, dalam teladan ini dilakukan peringkat menurun dari peringkat pertumbuhan relatif yang tertinggi ke rendah.
Perlakuan
Rerata Pertumbuhan Relatif (%)
Peringkat
A
B
C
39,33
23,76
20,31
1
2
3
Selisih rerata nilai tengah perlakuan
Perlakuan
Nilai Tengah
Selisih
A
B
C
39,33
23,76
20,31
   A
15,57                   B
19,02                 3,45

Langkah 2.    Hitung nilai  S  mengikuti cara yang sesuai dengan rancangan, dalam teladan ini RAL 3X3, sehingga nilai S  adalah =
                       
                        S       =      =  4,6037



Langkah 3.    Hitung (t-1) nilai wilayah bedanyata terpendek  sebagai berikut
                        Rp =     untuk p = 2,3….t
                        Keterangan =                                   
                        t        =   banyaknya perlakuan
                        rp         =   Nilai tabel nyata student Lihat Lampiran 3 (p jarak dalam peringkat antara pasanagan rerata perlakuan yang dibandingkan.
                        S      =   NIlai Galat Baku
                        Untuk teladan ini diperoleh nilai (rp) dendan db galat 6 dan pada taraf nyata 5%. dan 1% (lihat lampiran 3).
                        t -1       = 3-1 = 2,    dbgalat = 6       
 perlakuan   
2
3
 Nilai Wilayah Nyata student 5%
3,46
3,58
Nilai Wilayah Nyata student 1%
5,24
5,51
Selanjunya dengan (t-1) = 3-1 = 2, maka nilai Rp dihitung sebagai berikut =
Signifikansi
Rp =
2
5%
 = 11,26

1%
 = 17,05
3
5%
 = 11,65

1%
 = 17,93
Langkah 4. Untuk mempermudah membaca hasil analisis maka gabungkan tabel pada langkah 1 dan tabel pada langkah 3,sebagai berikut.
perlakuan  
2
3
 Nilai Wilayah Nyata student 5%
3,46
3,58
Nilai Wilayah Nyata student 1%
5,24
5,51
Signifikansi 5%
11,26
11,65
Signifikansi 1%
17,05
17,93
Selisih  nilai tengah perlakuan
A
A

B
15,57**
B
C
19,02**
3,45
Hasil UJGD di atas adalah =
Untuk mendapatkan hasil analisis bandingkan nilai signifikansi 5% dan 1% dengan nilai selisih dimasing-masing jarak perlakuan.
Sehingga hasil analisis UJGD adalah =
-       Perlakuan A berbeda sangat nyata dengan perlakuan B
-       Perlakuan A berbeda sangat nyata dengan perlakuan C
-       Perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan C
Ø  Dengan hasil pertumbuhan relatif terbaik antar perlakuan adalah perlakuan A dengan persentase pemberian pakan 5%.




 


                    
                                

           













SELESAIKAN TUGAS BERIKUT DIKUMPULKAN
SEBELUM UJIAN FINAL TEST RANCANGAN PERCOBAAN.

Dilakukan sebuah penelitian terhadap pertumbuhan ikan gabus, dengan judul penelitian.

Respon Laju pertumbuhan  ikan Gabus (Ophiocephalus striatus L) dengan subtitusi  rucah keong gabus  dengan interval waktu berbeda pada pemberian pakan.  

Ikan yang uji berukuran 10-12 cm yang dipelihara selama 2,5 bulan dalam bak pastik terkontrol.    Dengan persentase pemberian pakan adalah 5% dari berat populasi setiap perlakuan dengan pakan utama adalah pelet comfeed dan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.  Cara pemberian pakan adalah setelah pellet comfeed diberikan sesuai takaran  (5%) maka selang beberapa saat kemudian diberikan ikan rucah dengan takaran yang sama (5%), dimana interval waktu pemberian subtitusi rucah keong mas  berbeda di masing-masing  perlakuan, dengan interval waktu sebagai berikut =  
Perlakuan A      =        interval waktu pemberian  subtitusi rucah keong mas  3 jam/hari
Perlakuan B       =        interval waktu pemberian  subtitusi rucah keong mas 4 jam/hari       
Perlakuan C       =        interval waktu pemberian  subtitusi rucah keong mas 5 jam/hari       
Perlakuan D      =        Kontrol tanpa subtitusi rucah keong gabus/hanya pellet comfeed
      
Hasil penelitian setelah 2,5 bulan didapat data pertumbuhan relatif berat (%) yang disajikan pada tabel berikut =

Tabel Data Pertumbuhan relatif (%) ikan gabus pada sampling terakhir

Perlakuan
Ulangan
Pertumbuhan relatif Berat (%)
A
1
2
3
55
58
67
B
1
2
3
70
88
99
C
1
2
3
111
132
144
D
1
2
3
25
34
N

Keterangan =
Ganti nilai N dengan nilai NPM dua angka terakhir, jika NPM anda memiliki nilai nol (0) maka nilai nol (0) diganti dengan angka 2.





Selanjutnya Selesaikan  tugas  di bawah ini =

1.      Buat hipotesis pengujian untuk uji normalitas partumbuhan relatif
a.       Hipotesis secara matematis
b.      Hipotesis  operasional
2.      Hitung tingkat normalitas data pertumbuhan relatif dan apa kesimpulan anda.
3.      Buat hipotesis pengujian untuk uji homogenitas partumbuhan relatif
a.   Hipotesis secara matematis
b.   Hipotesis  operasional
4.      Hitung  tingkat  homogenitas partumbuhan relatif dan apa kesimpulan anda.
5.      Buat hipotesis pengujian untuk melakukan pengujian terhadap pengaruh interval waktu subtitusi rucah keong  gabus terhadap pertumbuhan relatif ikan gabus.
a.   Hipotesis secara matematis
b.   Hipotesis  operasional
6.      Lakukan analisis varian dari data pertumbuhan relatif dan apa kesimpulan anda
7.      Hitung nilai koefisien keragaman (KK) dan buat rekomendasi uji lanjutan apa yang harus di gunakan.
8.      Buat hipotesis operasional untuk  menguji beda rerata nilai tengah perlakuan, dengan uji yang digunakan adalah Uji wilayah Ganda Duncan dan BNJ, serta  lakukan perhitungannnya.   
9.      Apa kesimpulan anda  dari rangkaian analisis di atas terhadap hasil penelitian ini  dan rekomendasi apa yang bisa disampaikan.
10.  Format  pelaporan tugas akhir mata kuliah Rancob =
Naskah tugas akhir di ketik komputer  dengan kertas A4  spasi tunggal
Margin kanan 4 cm, margin kiri 3cm, margin bawah 3cm dan margin atas 4cm.
Buat halaman judul paling depan dari  lembar kerja anda, di halaman tersendiri  yang menerangkan =
Judul tugas.
Nama/NPM
Fakultas dan jurusan
Tugas dijilid dengan rapi.

Ingat batas waktu pengumpulan terakhir sebelum ujian final test Rancangan Percobaan di luar waktu tersebut tidak diterima.

11.  Selamat belajar. 


SILAKAN UNDUH FILE VERSI PDF DI SINI







1 komentar:

mari bertukar informasi saran dan pendapat...