Halaman

Selamat Datang di U.S.E. Blog...Media Bertukar Saran dan Pendapat

Sabtu, 14 April 2012

PRINSIP RANCANGAN PERCOBAAN

RANCANGAN PERCOBAAN

S
 elama ini, rancangan percobaan  sering diidentikkan dengan ilmu  yang  sulit. Kesulitan dalam mempelajari rancangan percobaan karena terkait langsung dengan statistika dan matematika. Cabang  ilmu yang ketika mendengar namanya saja kebanyakan mahasiswa  sudah kebakaran jenggot, tidak terkecuali penulis  sewaktu masih kuliah jaman dulu.  Belajar dari pengalaman, bahan ajar ini berusaha untuk menjembatani kesulitan mahasiswa dan dosen dalam penyampaikan dan pemahaman rancangan percobaan sebagai alat bantu dalam  merencanakan percobaan yang sistematis dan tepat serta interpretasi hasil yang kuat.
            Pada bahan ajar rancangan percobaan ini, selain mempelajari teori juga akan dilatih penggunaan Software  pengolah statistik SPSS yang dirasa penulis sangat membantu dalam analisis statistik dalam rancangan percobaan.  Kondisi ini sangat relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan karena mampu  mempercepat proses analisis dan akurasi hasil analisis.  Namun hendaknya dalam penggunaan alat bantu analisis SPSS ini, mahasiswa telah memahami konsep dasar statistik dalam racangan percobaan secara baik.
            Untuk menunjang  target capaian yang telah disusun dalaam silabus sebagai kontrak perkuliahan.  Maka materi bahan ajar ini  dibagi dalam dua  bahan ajar, yaitu 1) Teori rancangan percobaan dan 2) penggunaan SPSS sebagai alat bantu analisis, serta aplikasi penggunaannya dibidang perikanan. Ayo semangat  rancangan percobaan pasti mudah!

A. Konsep Rancangan Percobaan

U
ntuk mempermudah kita dalam mempelajari rancangan percobaan maka terlebih dahulu perlu kita sepakati definisi  rancangan percobanaan yang terdiri dari kata majemuk “rancangan dan percobaan”.  Berdasarkan Webster’ Dictionary  dalam Yitnosumarto (1993), mendifinisikan percobaan sebagai :
a.  Suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan untuk memperkuat (membuat konfirmasi) atau meniadakan (atau menunjukkan ketidak benaran) sesuatu yang meragukan, khususnya untuk hal-hal yang dikondisinya ditentukan oleh si pencoba/peneliti.
b.  Suatu tindakan yang dilakukan untuk menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang tidak/belum diketahui atau untuk menguji , menguatkan atau menjelaskan beberapa pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga.
 Dikatakan sebagai penelitian ilmiah, jika penelitian kita mengikuti  prinsip-prinsip ilmiah.  Jika peneitian ilmiah tersebut dilakukan menggunakan percoobaan, maka perancangan percobaan merupakan suatu pola atau prosedur yang dipergunakan unutk mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian tersebut.  Dapat juga dikatakan bahwa rancangan percobaan merupakan prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah. 
Kemudian Steel dan Torrie (1991) menyatakan percobaan merupakan penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru, untuk memperkuat atau menolak hasil-hasil percobaan terdahulu.  
Perancangan percobaan merupakan metode percobaan yang sistematis dan terarah sehingga akan menghasilkan  percobaan yang tidak bias. Tujuannya adalah untuk memprediksi  agar masing-masing kelompok yang diberikan perlakukan dapat dilihat perbedaannya dengan jelas. Rancangan percobaan biasanya dilakukan pada penelitian model eksperimen dengan berbagai desain.
Dalam dunia modern, adalah  J.B. Bousingault orang pertama yang melakukan percobaan di sebuah kota kecil Prancis Bechelbronne tahun 1834. Kurang lebih tahun yang sama muncul sebuah stasiun percobaan baru di Inggris yaitu Rothamsted yang masih bertahan sampai sekarang dan didirikan oleh  L.B Lawes dan J.H Gilbert.  Sejak saat itu, muncul beragam metode untuk melakukan analisis terhadap data-data yang ditemukan dari berbagai macam percobaan tersebut diantara teknik korelasi dan regresi serta student yang dirumuskan sekitar tahun 1908. Kemudian pada tahun 1922 R.A. Fisher memperkenal konsep modern  dari pengacakan (randomization) dan teknik analisis varian dalam membandingkan perlakuan-perlakuan. Saat ini, rancangan percobaan telah memiliki variasi yang sangat banyak. Diantaranya adalah: Rancangan acak lengkap (RAL), Rancangan acak kelompok (RAK), Rancangan bujursangkar latin (RBL), Rancangan Bujur sangkar Graeco-latin (RBGL), Rancangan petak terbagi (RPT), Rancangan petak-petak terbagi (RPPT) dan lain-lain.
            Dalam merancang suatu percobaan nyatakan tujuan  percobaan secara jelas dalam bentuk pertanyaan,  hipotesis yang hendak di uji, dan pengaruh yang hendak diduga (perlakuan) yang harus diperoleh jawabannya dengan melakukan percobaan.
Untuk melakukan percobaan, kita dapat mengikuti langkah-langkah yang telah diberikan oleh kempthorne (1952) dan Ostel dan Mensing (1975) sebagai berikut: 
  1. Pernyataan dari masalah yang dihadapi
  2. Perumusan hipotesis
  3. Penentuan teknik dan rancangan percobaan
  4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dari latar belakang penelitian secara hati-hati sehingga percobaan dapat memberikan informasi yang diperlukan secara tepat.
  5. Mempertimbangkan semua hasil yang mungkin ditinjau dari prosedur statistika yang akan diterapkan untuk menjamin terpenuhinya syarat-syarat yang diperlukan  sehingga prosedur tersebut menjadi sahih dan memuaskan
  6. Melakukan percobaan
  7. Penerapan teknik statistika pada hasil percobaan
  8. Menarik kesimpulan
  9. Penilaian penelitian secara keseluruhan dan membandingkannya dengan penelitain lain pada masalah yang sama atau serupa. 
                                                                                     Artikel lebih lengkap unduh Disini
                                                                                    (jika ada pertanyaan dan  komentarnya silakan
                                                                                     diisi form komen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mari bertukar informasi saran dan pendapat...